Jumat, 02 Desember 2011

PERIODISASI SEJARAH

Di susun Oleh: Harfian A.A. 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang
 Waktu merupakan salah satu konsep dasar sejarah selain ruang dan kegiatan manusia, perubahan dan kesinambungan. Ini merupakan unsur penting dari sejarah yaitu masa lalu Sejarah merupakan proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang.Sejarawan ingin membuat waktu yang terus menerus bergerak menjadi tanpa berhenti itu dapat dipahami dengan membagi-baginya dalam unit-unit waktu. Suatu momentum yang dapat memberikan petunjuk adanya karakteristik dari suatu kurun waktu yang satu berbeda dari kurun waktu lainnya. Inilah yang dinamakan periodisasi/pembabakan waktu. Jadi sejarah adalah suatu peristiwa dalam suatu rentang waktu yang berlangsung terus menerus yang melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia. Periodisasi/pembabakan waktu adalah salah satu produk penulisan sejarah dalam rangka memahami rangkaian peristiwa tersebut yang didasarkan pada momentum perubahan sebagai tanda pemisahan waktu.
B.    Rumusan Masalah
1.    Menjelaskan tentang pengertian babakan waktu .
2.    Menjelaskan tentang tujuan babakan waktu/periodisasi
3.    Menjelaskan tentang kriteria babakan waktu/periodisasi
C.    Tujuan
•    Mengetahui apa yang dimaksud dengan babakan waktu/periodisasi
•    Mengetahui apa tujuan pembabakan waktu
•    Mengetahui beberapa kriteria babakan waktu
E.   Manfaat
 Kita bisa mengetahui apa itu pembabakan waktu/periodisasi, tujuan pembabakan waktu/periodisasi, kriteria babakan waktu/periodisasi, para ahli yang melakukan pembabakan waktu, mengetahui jalannya suatu peristiwa sejarah
 
 
BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Babakan Waktu
Pembabakan waktu atau periodisasi adalah salah satu proses strukturisasi waktu dalam sejarah dengan  pembagian atas beberapa babk, zaman atau periode. Peristiwa-peristiwa nasa lampau yang begitu banyak dibagi-bagi dan dikelompokkan menurut sifat, unit, atau bentuk sehingga membentuk satu kesatuan waktu tertentu.
Pembagian babakan waktu merupakan inti cerita sejarah. Pembabakan atau periodisasi waktu adalah pembagian ats dasar pengelompokkan, babakan zaman dan waktu tertentu didalam cerita sejarah. Jadi babakan waktu dibagi atas beberapa babak, zaman atau beberapa periode.

2.    Tujuan Babakan Waktu
Adapun tujuan pembabakan waktu ialah;
a.    Memudahkan pengertian
Gambaran peristiwa- peristiwa masa lampau yang sedemikian banyak itu dikelompok-kelompokkan. Disederhanakan dan diikhtisarkan menjadi satu tatanan (Orde). Sehingga memudahkan pengertian.
b.    Melakukan penyederhanaan
Gerak pikiran dalam usaha untuk mengerti ialah melakukan penyederhanaan. Begitu banyaknya peristiwa-peristiwa sejarah yang beraneka ragam dan bersimpang siur itu sukar atau ruwet disusunnya menjadi sederhana, sehingga pikiran mendapatkan ikhtisar yang mudah diartikan. (Hugiono, et.al., 199:54).
c.     Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis
Menguraikan peristiwa sejarah secara kronologis akan memudahkan pemecahan dari masalah. Interpretasi serata analisis sejarah dan masalah pengukuran waktu. Ahli kronologi menerangkan berbagai tarikh, atau sistem penanggalan yang telah dipakai diberbagai tempat dan pada berbagai waktu serta memungkinkan kita untuk menterjemahkan penanggalan dari satu tarikh ke tarikh yang lain.
d.    Untuk memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan.
Semua peristiwa-peristiwa masa lampau itu setelah dikelompokkan antara motivasi dan pengaruh peristiwa itu kemudian dikaitkan  lalu disusun secara teratur atau sistematis.
  e.    Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah
             Klasifikasi dalam ilmu sejarah meletakkan dasar babakan waktu. Masa lalu  yang tidak terbatas peristiwa dan waktunya dipastikan isi bentuk dan waktunya menjadi bagian-bagian babakan waktu. (Hugiono, et.al., 199:55).
Klasikasi-klasifikasi diatas atas dasar keanekaragaman peristiwa. Babakan waktu merupakan cerminan pandangan hidup penyusun. Kepribadian penyusun tampak didalamnya. Dangkal, dalam, luas atau sempit pengetahuan penyusun tampak dari babakan waktu yang dibuatnya.
Dengan babakan waktu akan jelaslah kerangka cerita yang merupakan penjelmaan pandangan hidup dasar filsafat serata tafsiran sejarawan. Sebab tanpa penjelasan dan tafsiran, fakta-fakta masa lalu akn menjadi kronik,anal atau catatan-catatan peristiwa.

3.    Beberapa Kriteria Babakan Waktu
Ada beberapa factor yang dijadikan criteria dalam menyusun konsep babakan atau periodisasi sejarah, antara lain;
1.    Berdasarkan Satuan Waktu Kronologis
Suatu kecendrungan untuk menyusun babakan waktu atau periodisasi sejarah berdasarkan criteria “satuan waktu secara kronologis”. Satuan waktu itu kemudian dibulatkan yaitu urutan tahun atau abad. Misalnya abad ke-16, abad ke-17, abad ke-18, dan seterusnya. (Sartono Kartodirdjo: 1993: 37).
        Seringkali periodisasi sejarah disusun berdasarkan pembagian satuan waktu yang dibulatkan dan memang ada pembenarannya.
    Sebagai contoh:
a)    Di eropa, Revolusi Francis (1789) menimbulkan perubahan besar sehingga sejarah awal abad ke-19 terdapat suatu tata politik baru.
b)    Di Indonesia VOC dibubarkan pada akhir tahun 1799 dan pemerintah Hindia Belanda dimulai tahun 1800.
c)    Sedangkan periodisasi berdasarkan satuan waktu secara kronologis adlah sebagai berikut:
1. Zaman kuno        3. Zaman baru
2. Zaman pertengahan        4.  Zaman modern
2.    Berdasarkan Pergantian Generasi
Adapula kecendrungan untuk meembuat periodisasi sejarah berdasarkan Kriteria Pergantian Generasi. Pada umumnya pergantian generasi ditafsirkan berlangsung selama selama 25 tahun atau 30 tahun.
Menurut Sartono Kartodirdjo, generasi bukanlah semata-mata masalah fisik (usia-baya) tetapi sering dikaitkan dengan masalah jiwa, semangat ideology atau orientasi hidup. Pendeknya masalah generasi menyangkut pula masalah sosio-kultural dan sering pula dikaitkan dengan sistem politik atu etos pada umumnya.
3.    Berdasarkan Dinasti (Wangsa)
Babakan waktu sejarah seperti ini banyak berlaku pada sejarah Cina, misalnya:
a)    Masa dinasti Shang (1450-1050, B.C)
b)    Masa dinasti Chou (1050-247, B.C)
c)    Masa dinasti Chin (256-207, B.C)
d)    Masa dinasti Han (206 B.C-220 M)
e)    Masa dinasti Sui (580-618 M)

Atau di Indonesia kita kenal dengan;
a)    Wangsa Sanjaya
b)    Wangsa Syailendra
c)    Wangsa Isyana
d)    Wangsa Rajasa, dsb. (Hugiono, cs, 1992:56)
4.    Berdasarkan Waktu Perjuangan
Sebagian sejarawan menyusun babakan waktu dengan melukiskan hasil perjuangan manusia. Sebagai contoh:
a.    Zaman prasejarah
b.    Kebudayaan kuno
c.    Zaman bangsa-bangsa Steppe (Nomaden)
d.    Zaman Eropa Kuno
e.    Zaman Romawi Kuno
f.    Zaman Agama Budha
g.    Zaman Almasih
h.    Zaman Agama Nasrani
i.    Zaman Islam
j.    Zaman Kerajaan Alah (Middle Ages)
k.    Zaman kerajaan manusia (pertumbuhan dan perkembangan Negara-negara nasional)
l.    Zaman mesin bekuasa (abad 19)
m.    Zaman massa berkuasa (abad 20): zaman demokrasi dan modern
5. Berdasarkan Evolusionisme
    Auguste Comte (1789-1857) seorang ahli sejarah dan filsafat penganut aliran positivisme mengadakan pembabakan sejarah dengan melukiskan gerak maju manusia menuju kesempurnaan hidup, sebagai berikut:
a.    A Military-Theological stage: tingkat manusia menggantungkan nasib kepada militer (ksatria) dan peran keagamaan.
b.    A Critical-metapysical stage: tingkat manusia berfikir secara kritis  serta tidak mementingkan kenyataanm sekaitarnya.
c.    A Scientific-industrial stage: tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan industri.
6.Berdasarkan Proses Integrasi
    Babakan waktu berdasarkan kriteria proses integrasi sangat cocok dengan pembabakan waktu sejarah Indonesia. Karena proses integrasi adlah sangat esensial bagi terbentuknya kesatuan geopolitik Wilayah Nusantara.
    Sejarah Indonesia menunjukkan proses itu secara progresif yaitu merealisasikan kesatuan yang akhirnya menjadi wilayah NKRI seperti yang kita hadapi sekarang ini.
    Kalau disatu pihak ada kemajuan terus menerus dalam pembentukan kesatuan sebagai hasil proses integrasi, dilain pahak dapat diketahui adanya semacam pasang surut dari bentuk integrasi itu.Sebagai contoh:
a)    Kemajuan Sriwijaya dan Majapahit merupakan titik puncak integrasi fase I. Baik kerajaan-kerajaan maupun imperium sdebagai unit kecil dapat dicakup dalam lingkungan kekuasaan kedua kerajaan tersebut. Yang terjadi kemudian adalah disintegrasi karena pusat kekuasaan merosot, sehingga timbul semacam desentralisasi.
b)    Setelah perang pasifik berhasil, maka terciptalah daerah Hindia Belanda yang mewujudkan integrasi yang kemudian menjadi daerah Republik Indonesia.

7.Konsep Babakan Waktu Para Sejarawan
        a. Babakan waktu sejarah dunia
    Sextus Julius Africanus adalah orang yang pertama yang membuat pembabakan waktu atau periodisasi sejarah, tetapi periodisasinya belum sempat digunakan oleh sejarawan baik dalam buku atau referensi sejarah maupun dalm kuliah mereka tiba-tiba menghilang.
    Percobaan pembabakan waktu kedua dilakukan oleh Eusebius dari Caesarea, yaitu dengan pembabakan waktunya “Perode waktu dari Abraham (Ibrahim) sampai Musa:
•    Periode Hakim-Hakim Labdos dan Samson
•    Peride Nabi-nabi Issias sampai Hoseas
•    Periode waktu Restorasi sampai ke Jerussalem
•    Periode waktu munculnya kristus (Nabi Isa)
•    Periode Pemerintahan yang ke 15 dari Kaisar Tiberias
•    Periode waktu Modern, yaitu sampai waktu Eusebius sendiri. (A. Marks. dan R.E. Tamburaka, 1965: 3).
 Pembagian tersebut diatas banyak sekali digunakan oleh sejarawan Eropa. Juga oleh St. Aguswtinus didalam bukunya “Civitas Dei”.
Pada zaman Renaissance, para sarjana berusaha membuat periodisasi sejarah yang lebih sempurna seperti Prof. Christoph Cellarius (1634-1707) yang berhasil membuat periodisasi sejarah  yaitu “Babakan waktu Cellarius”, sebagai berikut:
1)    Historia antique (zaman kuno: +/- …- 500 M).
Berakhirnya zaman kuno di tahun 500 M, pada saat akhir pemerintahan Kaisar Konstantin Agung.
2)    Historia-Mediosevi (zaman pertengahan: +/- 500 –1500 M).
Era zaman pertengahan berakhir menurut Cellarius adlah ditandai dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki
3)    Historia-Nova (zaman modern: 1500-sekarang)   
Ibnu Khaldun (1332-1406)
    Dalam bukunya “Mukaddimah Prolegomenah”, beliau menyusun pembabakan sejarah sebagai berikut:
a)    Zaman Nomade
b)    Zaman dimana tempat kediaman telah menetap
c)    Zaman puncak kebudayaan yang tinggi dan mulai menurun hingga sesudah mencapai waktu 200 tahun mulai yang baru lagi.
Karl Marx (1818-1883) membagi babakan waktu sejarah  sebagai berikut:
a.     Masa perbudakan ,yaitu masa pertentangan antara budak-budak dengan tuan-tuan
b.    Masa feodal, yaitu masa pertentangan antara bangsawan dan tuan tanah melawan kaum tani dan pedagang.
c.    Masa kapitalisme modern, yaitu masa pertentangan antara golongan majikan melawan buruh atau pertentangan antara golongan kapitalis melawan kaum proletar.
d.    Masa masyarakat tanpa kelas (sosialisme), yaitu masa setelah era keruntuhan kapitalisme. Pada saat itu golongan Proletar dapat kekuasaan dan kelas social dihapuskan.
b.Babakan waktu sejarah Indonesia
Babakan waktu menurut buku “Geschiedenis van de Nederlandsch Oost-Indische Bezattingen” 1927, karangan J.J. Meinninsma sebagai berikut:
1.    Nederlandsch-Indie sebagai milik VOC.
a.    Penegakan pemerintahan Belanda di Hindia Timur (1606-1678).
b.    Perluasan kekuasaan Nederland di Hindia Timur (1678-1757)
c.    Keruntuhan kekuasaan Nederland di Hindia Timur (1757-1800)
    2.    Nederlandsch-Indie sebagai milik Negara Nederland   
    a.    Jatuhnya pemerintah Belanda dan masa peralihan (1800-1816)
    b.    Peralihan pemerintahan Kerajaan Belanda ke pemerintah Hindia Belanda (1816-1836)
    c.    Perluasan kekuasaan Nederland di kepulauan Hindia (1832-1872)
    H.J. de Graff dalam bukunya “Geschiedenis van Indonesia” melakukan pembabakan sebagai berikut:
1)    Orang Indonesia dan Asia Tenggara(sampai 1650)
a)    Zaman Hindu
b)    Zaman penyiaran Islam dan berdirinya kerajaan Islam
2)    Bangsa barat di Indonesia (1511-1800) yaitu sejarah VOC
3)    Orang Indonesia di zaman VOC (1600-1800)
4)    VOC diluar Indonesia
5)    Orang Indonesia dalam lingkungan Hindia Belanda (sesudah 1800) diakhiri dengan pemerintahan ratu Wilhelmina
Tan malaka dalam bukunya “massa actie” 1926 cetakan ke-11 tahun 1947.
Babakan waktunya sebagai berikut :
1.    bangsa Indonesia asli, melarikan diri dari indo cina ke Indonesia
2.    zaman penjajahan raja-raja hindu dan setengah hindu.
3.    zaman penjajahan raja-raja islam.
4.    zaman belanda :
imperealisme kuno, imperealisme modern
5.    zaman perabutan kekuasaan, antara kelas jembel dengan kaum imperialisme.
Babakan waktu berdasarkan kebangsaan dikemukakan oleh sejarawan nasional antara lain oleh prof. moh. Yamin, R. Moh. Ali dan lain-lain, yang utama sejarawan-sejarawan nasional sesudah proklamasi kemerdekaan(1945).
Dalam buku “6000 tahun sang merah putih”, babakan waktu sejarah Indonesia mula-muila mendapat perwujudan sebagai berikut:
1.    zaman prasejarah sampai perumusan tarikh masehi.
2.    zaman proto histori atau media-kala atau mula sejarah Indonesia dari permulaan tarikh masehi sampai ke abad VII.
3.    zaman sriwijaya-syailendra dari abad VII sampai abad XII.
4.    zaman singosari-majapahit dari abad XIII sampai abad XVI.
5.    zaman penyusunan kemerdekaan Indonesia sejak abad XVI sampAi XIX.
6.    abad proklamasi kemerdekaan sejak permulaan abad XX sampai Pertengahan abad itu.
Babakan waktu yang bermula dari enam bagian mengalami perubahan perumusan sebagai berikut :
1.    zaman prasejarah sampai tahun 0.
2.    zaman proto sejarah, tahun 0 sampai abad IV
3.    zaman nasional: abad IV sampai abad XVI.
4.    zaman internasional: abad XVI - +/- 1900
5.    abad proklamasi mulai ± 1900.
Babakan waktu ini disebut “pancaparwa sejarah Indonesia”, panca berarti lima dan parwa artinya bagian. Ia memilih angak lima karena dianggap mengandung arti magis seperti liam jari, rukun islam, pendawa lima dan pancasila.

Dalam buku “Pembahasan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia”  (1960) Prof. Moh. Yamin mengemukakan perumusan yang lebih tegas.
I.    prasejarah…..tahun 0 AD. Waktu itu bertumbuh dan berkembanglah masyarakt Indonesia dalam satuan-satuan hokum yang nanti bersama desa, kampong, warga, Negara, dan lain-lain.
II.    Protosejarah (0 AD – abad VI). Satuan hokum dalam babakan prasejarah menjadilah Negara-negara dalam babakan proto-sejarah.
III.    Pertumbuhan Negara-negara antara nusa kesatu dan kedua, yaitu sriwijaya dan majapahit dari Negara senusa Indonesia lain.
IV.    Zaman restaurasi (1525-1945)
Perjuangan membentuk Negara antara nusa ketiga republik Indonesia
V.    Abad proklamasi.
Disusunlah oleh rakyat prjuangan organisasi berdasarkan koordinasi bersemangat antara nusa Indonesia. Negara kesatuan republic Indonesia sebagai restaurasi Negara-negara Indonesia yang telah runtuh dalam abad-abad yang lampau.

Ketiga babakan waktu yang dirumuskan prof. moh. Yamin pada hakikatnya sama jiwanya. Dasar-dasarnya sebagai berikut:
1.    Keyakinan satu sejarah Indonesia dari suatu bangsa Indonesia di antara tanah air Indonesia dari permulaan zaman samapai akhir zaman Indonesia abadi.
2.    Perpaduan antara bangsa dengan nusa adalah kesatuan manusia dengan tanah yang terjadinya hamper serempak, tertulis dalam sifat-sifat merah putih.
3.    Kepercayaan kesaktian yaitu magie-historia atau sejarah kesaktian.
4.    Synthese (perpaduan) dari tiga dasar pokok itu ialah adanya tiga Negara Indonesia yaitu: sriwijaya-syailendra,majapahit dan republik Indonesia.
Babakan waktu berdasarkan kebangasaan mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
1.    menonjolkan kesatuan bangsa
2.    melukiskan kebesaran dan kejayaan Negara
3.    bersumber dan berpangkal kepada kesaktian, kesatuan dan kebesaran.
Drs. C.S.T. kansil, S.H. dan julianto MA dalam bukunya yang berjudul sejarh perjuangan pergerakan Indonesia, (1986:2) menyusun periodisasi sejarah sebagai berukut:
a.    Masa kejayaan nasional (tahun 400-1600).
b.    Masa penindasan colonial dan penghisapan feudal (tahun   1600-1908)
c.    Masa menuju sosialisme Indonesia. Masa ini terbagi menjadi:
1.    zaman perintis (1908-1927)
2.    zaman penegas (1927-1938)
3.    zaman pencoba (1938-1942)
4.    zaman pendobrak (1942-1945)
5.    zaman pelaksana (1945-sekarang)
6.    zaman perjuangan orde baru (1966-…..)
Pembabakan waktu tersebut bermaksud untuk lebih mendalami tahap-tahap perjuangan pergerakan nasional Indonesia serta tingkatan-tingkatannya.
Babakan waktu sejarah dunia disusun atas dasar objektiv dengan memperhatikan syarat ilmiah secaera universal, sedangkan babakan waktu bagi sejarah Indonesia disusun atas dasar falsafah bangsa yaitu pancasila dan bersifat Indonesia sentrisme dengan memperhatikan bobot ilmiahnya.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa pembabakan waktu/periodisasi sejarah adalah satu proses strukturisasi waktu dalam sejarah dengan  pembagian atas beberapa babak, zaman atau periode. Babakan waktu ini mempunyai tujuan dan memiliki beberapa kriteria antara lain: berdasarkan waktu kronologisnya, berdasarkan pergantian generasi, berdasarkan dinasti, berdasarkan perjuangan, berdasarkan evolusionisme, berdasarkan proses integrasi. Pembabakan waktu ini sangat penting dalam ilmu sejarah karena tanpa adanya periodisasi kita sebagai mahasiswa atau generasi muda tidak tahu kronologis sejarah, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu yang lain.

B.  Saran
Makalah ini tentu memiliki suatu kekurangan. Oleh karena itu diharapkan  kepada pembaca untuk memberikan suatu kritik dan saran agar makalah selanjutnya yang kami buat  bisa lebih baik lagi.



DAFTAR PUSTAKA

    Hugiono,Drs, dan Poerwantana,Drs PK.1992. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta:Rineka Cipta

    Tamburaka,H. Rustam E. Prof. Drs., MA.1999. Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat & IPTEK. Jakarta:Rineka Cipta

1 komentar: